Ketika Kamu Memutuskan Mencintaiku
Sepertinya kalau
mengingat dulu itu lucuu ya . Aku kembali bereinkarnasi menjadi aku
yang dulu,kita yang dulu. Inget ga? Kamu benar-benar terlihat bodoh
untuk menunjukkan perasaanmu,kamu ingin aku tahu. Kamu yang belum tahu
apa-apa soal cinta, yang kamu tahu aku berhasil menarik perhatianmu
walaupun sebenarnya aku tak melakukan apa-apa. Aku hanya ada disetiap
hadapanmu,setiap hari kamu menyaksikan aku tertawa,tersenyum dan
melakukan segala hal apa adanya . Aku benar-benar tidak sadar kalau
orang sepertimu menyimpan rasa yang cukup mengagumkan untukku.
Kamu selalu berusaha ingin menyapaku, ingin berbicara sepatah dua
kata walau sebentar. Ingin mataku dan matamu saling berpandangan dan
sama-sama tersenyum. Namun, rasa malu-mu menghambat semuanya. Kamu
masih begitu lugu, begitu sulit untuk mencari-cari alasan kenapa kamu
begitu merasa bahwa apakah ada aroma penarik dariku yang bisa membuat
kamu sebegitu terpancing hingga sulit untuk melepaskan rasa yang kian
lama tumbuh .
Percayakah jejaring sosial dapat memancing dewi cinta datang dan
menembakkan panah cinta-nya pada dua makhluk mulia tuhan berbeda jenis
kelamin ? Untuk pertama kalinya, pada saat itu aku mengaku aku percaya.
Karena aku mengalaminya sendiri. Iya, itu karena kamu. Ketika kamu
mencoba memberanikan diri untuk menge-chat. Disitulah
awal mulai pembicaraan yang sungguh membuat hatimu deg-degan . Semenjak
itu,kita rajin bersapa ria dan berbincang-bincang meski hanya lewat
jejaring sosial. Kamu semakin tahu tentangku,tidak hanya dari info-info
di situs itu namun dari setiap perkataan yang keluar di setiap
perbincangan dan status yang ku share . Aku pun baru merasa
setelahnya,'lelaki ini sungguh perhatian padaku’ . Saat itu aku
tersadar, ‘aku harus membuka hati’ .
‘Maaf,kalau aku tidak berani menegurmu bila bertemu, itu karena aku
maluu’,katamu diperbincangan situs jejaring sosial lagi. Ya ampun!
Lagi-lagi aku tersenyum melihat tingkahmu meski aku hanya bisa
membayangkannya lewat kata-kata barusan. Ah sayang, aku kangen masa
lugumu itu. Harus berbuat apa agar kamu bisa seperti itu lagi? Aku
kangen, sungguh.
Setiap hari kita bertemu,setiap hari kita berbincang walau hanya
(lagi-lagi) di situs jejaring sosial. Aku termakan oleh keluguan-mu .
Rasanya manis,jika disamakan dengan cupcake ada sensasi luar biasa
disetiap gigitannya. Hmmmm, kamu luar biasa. Kini, giliran aku yang
tergila-gila padamu. Aku mulai menaruh sebuah perasaan yang sudah lama
tak terasa lagi . Dan, karenamu aku berani untuk merasakannya lagi
tanpa rasa takut, yang aku tahu kamu sepertinya bisa mengobati rasa
traumaku. Lagi-lagi dengan keluguanmu,aku tersanjung.
Sayang,bahagianya aku waktu itu. Kamu jadikan aku yang pertama. Kamu
nyatakan rasa, dan kita jadian! Ah, aku orang paling bahagia saat itu!
Rasa-rasanya aku tak ingin jauh darimu. Aku mencintai kamu,ya
diam-diam aku mencintai kamu. Kamu telah memutuskan untuk memilih dan
mencintaiku. Aku tersanjung, aku bahagia.
Nb: aku merindukanmu,sayang ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.