Sabtu, 16 Maret 2013

Ketika Kamu Memutuskan Mencintaiku


Sepertinya kalau mengingat dulu itu lucuu ya . Aku kembali bereinkarnasi menjadi aku yang dulu,kita yang dulu. Inget ga? Kamu benar-benar terlihat bodoh untuk menunjukkan perasaanmu,kamu ingin aku tahu. Kamu yang belum tahu apa-apa soal cinta, yang kamu tahu aku berhasil menarik perhatianmu walaupun sebenarnya aku tak melakukan apa-apa. Aku hanya ada disetiap hadapanmu,setiap hari kamu menyaksikan aku tertawa,tersenyum dan melakukan segala hal apa adanya . Aku benar-benar tidak sadar kalau orang sepertimu menyimpan rasa yang cukup mengagumkan untukku.

Kamu selalu berusaha ingin menyapaku, ingin berbicara sepatah dua kata walau sebentar. Ingin mataku dan matamu saling berpandangan dan sama-sama tersenyum. Namun, rasa malu-mu menghambat semuanya. Kamu masih begitu lugu, begitu sulit untuk mencari-cari alasan kenapa kamu begitu merasa bahwa apakah ada aroma penarik dariku yang bisa membuat kamu sebegitu terpancing hingga sulit untuk melepaskan rasa yang kian lama tumbuh .

Percayakah jejaring sosial dapat memancing dewi cinta datang dan menembakkan panah cinta-nya pada dua makhluk mulia tuhan berbeda jenis kelamin ? Untuk pertama kalinya, pada saat itu aku mengaku aku percaya. Karena aku mengalaminya sendiri. Iya, itu karena kamu. Ketika kamu mencoba memberanikan diri untuk menge-chat. Disitulah awal mulai pembicaraan yang sungguh membuat hatimu deg-degan . Semenjak itu,kita rajin bersapa ria dan berbincang-bincang meski hanya lewat jejaring sosial. Kamu semakin tahu tentangku,tidak hanya dari info-info di situs itu namun dari setiap perkataan yang keluar di setiap perbincangan dan status yang ku share . Aku pun baru merasa setelahnya,'lelaki ini sungguh perhatian padaku’ . Saat itu aku tersadar, ‘aku harus membuka hati’ .

‘Maaf,kalau aku tidak berani menegurmu bila bertemu, itu karena aku maluu’,katamu diperbincangan situs jejaring sosial lagi. Ya ampun! Lagi-lagi aku tersenyum melihat tingkahmu meski aku hanya bisa membayangkannya lewat kata-kata barusan. Ah sayang, aku kangen masa lugumu itu. Harus berbuat apa agar kamu bisa seperti itu lagi? Aku kangen, sungguh.

Setiap hari kita bertemu,setiap hari kita berbincang walau hanya (lagi-lagi) di situs jejaring sosial. Aku termakan oleh keluguan-mu . Rasanya manis,jika disamakan dengan cupcake ada sensasi luar biasa disetiap gigitannya. Hmmmm, kamu luar biasa. Kini, giliran aku yang tergila-gila padamu. Aku mulai menaruh sebuah perasaan yang sudah lama tak terasa lagi . Dan, karenamu aku berani untuk merasakannya lagi tanpa rasa takut, yang aku tahu kamu sepertinya bisa mengobati rasa traumaku. Lagi-lagi dengan keluguanmu,aku tersanjung.

Sayang,bahagianya aku waktu itu. Kamu jadikan aku yang pertama. Kamu nyatakan rasa, dan kita jadian! Ah, aku orang paling bahagia saat itu! Rasa-rasanya aku tak ingin jauh darimu. Aku mencintai kamu,ya diam-diam aku mencintai kamu. Kamu telah memutuskan untuk memilih dan mencintaiku. Aku tersanjung, aku bahagia.

Nb: aku merindukanmu,sayang ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.